BANDA ACEH – SMAN 2 Banda Aceh melalui program Komunitas Belajar (Kombel) Guru Hebat sukses menggelar webinar dengan tajuk “Diseminasi Budaya Positif”. Acara yang diadakan secara daring ini diikuti oleh puluhan guru dari sejumlah sekolah, berlangsung pada Senin (26/8/2024) pukul 19.30 hingga 22.00 WIB.
Webinar ini dibuka oleh Plt Kepala SMAN 2 Banda Aceh, Jhon Abdi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya penerapan budaya positif di lingkungan sekolah. Dikatakannya, budaya positif bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah kebutuhan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung perkembangan karakter siswa.
“Diseminasi budaya positif ini adalah langkah nyata untuk membangun sekolah yang lebih inklusif, saling menghargai, dan berorientasi pada pembentukan moral siswa. Kami berharap melalui kegiatan ini, para guru dapat menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai positif di sekolah masing-masing,” ujar Jhon Abdi.
Acara ini diarahkan oleh host, Anita S.Pd, yang merupakan Guru Penggerak Angkatan 8. Kemudian, webinar dipandu oleh moderator, Nilawati, S.Pd., M.Pd, yang juga seorang Guru Penggerak Rekognisi Angkatan 9 dan Fasilitator Angkatan 11. Nilawati menjadi penghubung antara narasumber dan peserta, memastikan setiap sesi diskusi berjalan efektif dan bermakna.
Dalam webinar ini, materi menarik disampaikan oleh dua narasumber yang merupakan Calon Guru Penggerak Angkatan 11, yaitu Rika Septiani, S.Pd dan Najwa, S.Pd.I, M.HSc. Kedua guru SMAN 2 Banda Aceh itu membahas berbagai aspek penting dalam menciptakan budaya positif di sekolah.
Rika Septiani memaparkan strategi-strategi implementasi budaya positif, sementara Najwa menekankan pada pentingnya elemen-elemen seperti peraturan kelas, keyakinan kelas, dan lingkungan positif dalam membentuk budaya positif di sekolah.
“Peraturan kelas, keyakinan kelas, lingkungan positif, semuanya saling berkaitan dan penting dalam menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah,” kata Najwa dalam paparannya.
Para peserta terlihat begitu antusias sepanjang acara berlangsung. Mereka aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan diskusi, menunjukkan betapa pentingnya topik yang dibahas dalam webinar tersebut.
Banyak peserta yang memberikan apresiasi terhadap materi yang disampaikan, dan berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan untuk mendukung pengembangan kompetensi guru dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.
Webinar ini diharapkan dapat menjadi awal dari penerapan budaya positif yang lebih luas di sekolah-sekolah di Banda Aceh, serta menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk mengadopsi praktik-praktik baik di lingkungan sekolah. []
